Bappeda Kabupaten Rokan Hulu

POLA MAKAN

Masalah stunting dipengaruhi oleh rendahnya akses terhadap makanan dari segi jumlah dan kualitas gizi, serta seringkali tidak beragam.

POLA ASUH

Stunting juga dipengaruhi aspek perilaku, terutama pada pola asuh yang kurang baik dalam praktek pemberian makan bagi bayi dan Balita.

SANITASI & AIR BERSIH

Rendahnya akses terhadap pelayanan kesehatan, termasuk di dalamnya adalah akses sanitasi dan air bersih, mendekatkan anak pada risiko ancaman penyakit infeksi.

Kelompok Sasaran Stunting

Tentang Aplikasi e-STRONG

Stunting Rokan Hulu Tertanggulangi

Ditulis Oleh : Drs. Yusmar, M.Si

STUNTING adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat kekurangan gizi kronis sehingga anak terlalu pendek di banding usianya. Kondisi kekurangan gizi terjadi sejak bayi lahir dalam kandungan dan pada masa awal setelah anak lahir atau dalam 1000 hari pertama kehidupan (HPK).

Menurut United Nations International Childrens Emergency Fund (UNICEF) dalam Logical Framework Of The Nutriotional Problems tahun 2013, mengatakan, ada tiga penyebab terjadinya stunting pada anak, yaitu:

  • Penyebab dasar seperti tingkat pendidikan, kemiskinan, dan disparitas sosial budaya.
  • Penyebab tak langsung seperti ketahanan pangan keluarga, perawatan anak dan ibu hamil, serta fasilitas atau pelayanan kesehatan 3. Penyebab langsung yaitu asupan zat gizi dan infeksi penyakit. Kemudian tanpa kita sadari bahwa pernikahan dini dapat juga memicu terjadinya stunting.

Bagaimana Cara Agar Balita

Terhindar dari Stunting ?

Tindakan yang relatif ampuh dilakukan untuk mencegah stunting pada anak adalah selalu memenuhi gizi sejak masa kehamilan. Lembaga kesehatan Millenium Challenge Account Indonesia menyarankan agar ibu yang sedang mengandung selalu mengonsumsi makanan sehat nan bergizi maupun suplemen atas anjuran dokter.

Artikel & Berita